Ads

Sunday, August 19, 2018

Apa Itu Model Pembelajaran Proyek?


Mengaplikasikan Model Pembelajaran Proyek

Pembelajaran model Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) yang menghasilkan suatu produk. Keterlibatan siswa mulai dari merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki ciri-ciri berikut ini.
1) Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2) Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3) Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan;
4) Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;
5) Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7) Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8) Stuasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek :
1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem problem yang kompleks.
4) Meningkatkan kolaborasi.
5) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
7) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
8) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
9) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek :
1) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam penelitian atau percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
2) Kemungkinan adanya peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
3) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

a) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
b) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
c) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
e) Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.


Saturday, July 28, 2018

MODEL ATAU TEKNIK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH


Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.
3) Permasalahan sebagai contoh.
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.

Ciri-ciri Problem Based Learning (PBL)
Menurut Arends berbagai pengembangan pengajaran Problem Based Learning (PBL) telah memberikan model pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut.

    1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran disekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.

2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu sosial), masalah-masalah yang diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran

3. Penyelidikan autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukann penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata.

4. Menghasilkan produk dan memamerkannya
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut bisa berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer. Dalam pembelajaran kalor, produk yang dihasilkan adalah berupa laporan.

5. Kolaborasi dan kerja sama
Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.

Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di bawah bimbingan guru.

Langkah-langkah Pembelajaran Problem Based Learning :
    1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas
Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep yang ada dalam masalah.

2. Merumuskan masalah
Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa yang terjadi di antara fenomena itu.

3. Menganalisis masalah
Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki anggota tentang masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi faktual (yang tercantum pada masalah), dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota. Brainstorming (curah gagasan) dilakukan dalam tahap ini.

4. Menata gagasan secara sistematis dan menganalisis
Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian dikelompokkan; mana yang paling menunjang, mana yang bertentangan, dan sebagainya. Analisis adalah upaya memilah memilah sesuatu menjadi bagian-bagian yang membentuknya.

5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
Kelompok dapat merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang masih belum jelas. Tujuan pembelajaran akan dikaitkan dengan analisis masalah yang dibuat.

6. Mencari informasi tambahan dari sumber lain
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya tujuan pembelajaran. Kini saatnya mereka harus mencari informasi tambahan itu, dan menemukan kemana hendak dicarinya.

7. Mensistesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru dan membuat laporan

Kelebihan  Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran Problem Based Learning atau berdasarkan masalah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya, di antaranya sebagai berikut:
    • Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran. 
    • Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
    • Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa 
    • Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana menstansfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 
    • Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. 
    • Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan  cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. 
    • Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa 
    • Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru 
    • Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa yang mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 
    • Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Kekurangan Problem Based Learning (PBL)
Sama halnya dengan model pengajaran yang lain, model pembelajaran Problem Based Learning juga memiliki beberapa kekurangan dalam penerapannya. Kelemahan tersebut diantaranya:
    • Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba 
    • Keberhasilan strategi pembelajaran malalui Problem Based Learning membutuhkan cukup waktu untuk persiapan 
    • Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

Monday, July 16, 2018

USUS 12 JARI



Usus Dua Belas Jari Bagian pertama usus halus adalah usus dua belas jari (deudenum), yang panjangnya dua belas jari orang dewasa. Proses pencernaan pada usus dua belas jari dibantu oleh cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Cairan empedu ini berwarna hijau. Selain cairan empedu, proses pencernaan makanan dalam usus 12 jari dibantu oleh kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas ini menghasilkan 3 macam enzim :
a. enzim amilase > mencerna karbohidrat/amilum menjadi zat gula
b. enzim tripsin >mencerna protein menjadi asam amino
c. enzim lipase > mencerna lemak menjadi asam lemak.
Jadi dalam usus 12 jari makanan masih dicerna lagi karena ada bahan makanan yang belum hancur di lambung. Setelah mengalami penghancuran di usus 12 jari makanan itu berupa cairan bubur yang sangat halus. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik masuk ke usus halus. Sumber:system pencernaan kirei’s blog a. Usus Dua Belas Jari Bagian usus ini disebut usus dua belas jari karena panjangnya sekitar 12 jari berjajar paralel. Di dalam dinding usus dua belas jari terdapat muara saluran bersama dari kantong empedu berisi empedu yang dihasilkan oleh hati. Berguna untuk mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kehijauan dan berasa pahit. Pankreas terletak di bawah lambung dan menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktif namun dapat diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Enzim enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tirpsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadi peptide dan asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Zat-zat hasil pencernaan tersebut mudah terserap oleh dinding usus melalui proses difusi dan osmosis. Zat-zat yang belum teruraikan dapat memasuki membran sel usus melalui transport aktif. Gastric Inhibitory Peptide(GIP) atau Enterogastrone, dihasilkan oleh usus12 jari dan menghambat kerja kelenjar dan otot lambung sehingga melindungi usus 12 jari dari asam lambung yang merusak serta mengendalikan laju pengosongan lambung. Atrial Natiuretic Factor, membantu pengeluaran keseimbangan garam dan air sehingga secara tak langsung mengatur homeostatis dari ginjal dan sistem kardiovaskular. Hormon ini bekerja antagonis dengan Aldosterone. Secretin, dihasilkan oleh usus halus yang dipicu oleh kehadiran asam pada usus 12 jari. Hormon ini merangsang pankreas untuk menyekresikan enzim pencernaan termasuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat merupakan buffer dari tingkat keasaman bubur makanan(chyme) yang memasuki usus halus dari lambung. Hormon ini juga merangsang hati dan kantung empedu untuk mensekresikan empedu.  Cholecystokinin dihasilkan usus 12 jari, menstimulasi pelepasan empedu ke dalam usus 12 jari dan produksi serta pelepasan enzim-enzim Sumber:everyone Usus halus merupakan saluran pencernaan terpanjang yang terdiri dari 3 bagian yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerapan. Usus Dua Belas Jari Bagian usus ini disebut usus dua belas jari karena panjangnya sekitar 12 jari berjajar parallel. Di dalam dindin usus dua belas jari terdapatmuara saluran bersama dari kantong empedu berisi empedu yang dihasilkan oleh hati. Berguna untuk mengemulsikan lemak. Empedu berwarna kehijauan dan berasa pahit. Pankreas terletak di bawah lambung dan menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsinogen, dan lipase. Amilase mengubah zat tepung menjadi gula. Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktifnamun dapat diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh usus halus. Enzim enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tirpsin yang aktif. Tripsin mengubah protein menjadi peptide dan asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Zat-zat hasil pencernaan tersebut mudah terserap oleh dinding usus melalui proses difusi dan osmosis. Zat-zat yang belum teruraikan dapat memasuki membran sel usus melalui transport aktif. Usus Kosong Panjang usus kosong antara 1,5 sampai 1,75 m. di dalam usus ini makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Usus kosong menghasilkan getah usus yang mengandung lendir dan bermacam-macam enzim. Enzim-enzim tersebut tersebut dapat memecah molekul makanan menjadi lebih sederhana.

DIALOG PERSUASIF TO INVITE WITH ENGLISH LANGUAGE



          After bell to school to sound, Estri to invite Iin to hotspot in the verendah Karanganyar.
Estri  : Hi, In ?
Iin     : Hi, Es..
Estri  : Would you like went to verendah with me ? (Inviting)
Iin     : OK. Thank you. (Gratitude)
Estri  : Your welcome, let’s go now.
          And whene got in the verendah, Iin and Estri see Andriana in the verendah.
Iin     : Check it out! There is Andriana.
Estri  : Oh yes, it Andriana.
Iin     : Let us join him.
Iin, Estri: Hi, Ndri ? What are you ?
Andriana: I’m hotspot, your’egoing to do ?
Iin     : We also want hotspot.
Andriana : Join here, I’m all alone.
Iin, Estri : OK, Thank you. ( Gratitude)
Andriana : Es, In, wheter youhave seen the value of sociology ?
Iin     : So already out its value ?
Andriana : Already seen it.
Iin     : OK.
Andriana : How much value you ?
Iin     : I just got an 79, you ?
Andriana : I just got a 73.
Iin     : Oh, yes quite important not remidi.
Estri  : Hi, see my grades!
Andriana : So what your worth ?
Estri  : I got a 85.
Iin, Andriana : Wow, amazing!! (Amazement)
Estri  : Thank you. (Gratitude)
Iin     : By the way, I have a snack. Do you want ?
Andriana : OK, Thank you. (Gratitude)
Estri  : You know, Yesterday discharged Andriana 16th anniversary ?
Iin     : Really ? (Amazement)
Estri  : Yes true, I do not lie.
Iin     : Congratulation on your birthday is the 16th, hopefully a long and healthy always.  (Congratulation)
Andriana : Thanks for everything. (Gratitude)
Estri  : Oh yes, what is the religion you ?
Andriana :  My grades 78.
Iin     : My grades 76.
Estri  : Wow,, Incredible! You do not remidi. (Amazement)
Andriana : So what your worth ?
Estri  : Bad my grades, I remidi. L
Iin     : Are you serious ? (Surprise)
Estri  : Yes, I’m serious!
Andriana : Oh, poor you..
Iin     : By the way, doing remidi religious order Es ?
Estri  : UTS again ordered work on the problems until it is all.
Iin     : Ooh, need help Es ?
Estri  : Not difficult, thanks.
Andriana : By the way, now it is 4 o’clock, go home yukk..
Estri  : Yeah it’s late. Go home yukk..
Iin     : Sorry I can not go home with you, because I pecked up my father.
Andriana : Well, we came home yukk.
Estri, Andriana : OK, bye Iin....
Iin     : Bye, be careful on the road..
Andriana : OK J
          Andriana and Estri finally home together, while still waiting Iin picked up his father.

Friday, July 13, 2018

SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA



SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT

1.     Proses Terjadinya Sistem Sosial  (Sistem Kemasyarakatan)
Pada dasarnya manusia adalah makhluk individudan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial maka manusia membutuhkan hubungan dengan orang lain. Hubungan manusia dikategorikan  sebagai hubungan verbal dan non verbal. Hubungan antar manusia dalam hal ini bisa antar individu dengan individu, antara individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan individu. Secara sosiologi hubungan tersebut dinamakan dengan interaksi sosial. Interaksi sosial menyangkut proses saling mempengaruhi antara fihak-fihak yang berinteraksi. Interaksi sosial yang terus menerus atau berulang- ulang pada satu kelompok tertentu atau menimbulkan kelompok sosial.
Interaksi sosial yang terjadi secara terus menerus akan menimbulkan suatu pola perilaku tertentu. Apabila pola perilaku tersebut diakui oleh masyarakat sebagai pola perilaku bersama dan harus dihargai serta merupakan ciri khas dari masyarakat tersebut maka muncul kebudayaan.. Kebudayaan merupakan hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa.
Munculnya kebudayaan yangmerupakan proses dari interaksi sampai terjadinya perilaku bersama tersebut dilandasi oleh adanya norma/kaidah yang selanjutnya menjadi patokan perilaku masyarakat.
Norma-norma yang menjadi patokan bagi perilaku masyarakat menimbulkan perilaku/penghargaan tertentu. Penilaian dan penghargaan tersebut menciptakan lapisan-lapisan sosial didalam masyarakat. Ada fihak-fihak tertentu yang dianggap lebih tinggi posisisnya dibandingpihak lain sehingga berbentuk lapisan-lapisan atau disebut dengan stratifikasi sosial.
Wadah dan semua proses sosial tersebut yaitu interaksi sosial, kelompok sosial, lapisamn sosial maupun perubahan sosial disebut dengan sistem  kemasyarakatan (sistem sosial), Kedinamisan suatu sistem soaial sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial didalamnya.

2.     Sistem Kemasyarakatan dan Sub-Sistem Kemasyarakatan
Suatu sistem terbentuk karena adanya sub-sistem - sub-sistem yang mengintegrasikan diri. Suatu sub-sistem dapat berfungsi jika ada unsur-unsur yang menjalankan. Contoh-contoh sub-sistem dalam sistem kemasyarakatan yaitu : sub-sistem Politik, sub-sistem Ekonomi, sub-sistem Sosial Budaya, sub-sistem Hankam, dan sub-sistem Hukum. Masing-masing dari sub-sistem akan saling berkaitan secara fungsional sebagai contoh kaitan antara sub-sistem ekonomi dan sub-sistem politik. Perubahan politik ternyata secara  langsung dapat mempengaruhi perubahan harga barang. Perubahan politik dapat mempengeruhi penilaian terhadap rupiah.
Didalam sub-sistem terdapat beberapa unsur yang berfungsi untuk menjalankan sub-sistem tersebut. Misalnya didalam sub-sistem ekonomi, terdiri dari unsur kebijakan, unsur manajemen, unsur pengguna, unsur penjual, unsur pembeli, dll. Masing-masing unsur mempunyai peran dan kedudukan yang lebih tinggi dari seseorang yang diunsur pembeli, jika barang yang dijual merupakan kebutuhan pokok dari pembeli atau barang yang dijual sulit diperoleh. Posisi dari fungsi-fungsi tersebut disebut dengan struktur. Sehingga kalau kita bicara tentang struktur sosial tidak bisa dilepaskan dengan stratifikasi sosial.

3.     Sistem Kemasyarakatan
s Suatu sistem (kesatuan) dari tindakan-tindakan.
s Sistem Kemasyarakatan terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi antara berbagai individu.
s Sistem kemasyarakatan (sistem sosial) tumbuh dan berkembang tidak secara kebetulan melainkan secara sengaja, diatas strandar penilaian umum yang disepakati bersama oleh para anggota masyarakat (norma).